Jalan jalan bertemu tapir, kalau dijalan pelan pelan pak supir.
Hai sobat finerss >_< Gimana nih kabarnya? Semoga hari-hari kamu tidak nice try terus-terusan ya…
Karena banyak siswa maupun siswi di Smangat ini yang udah bisa mengendarai sepeda motor. Mulai dari yang matic, yang bergigi sampai yang kopling. Tapi seringkali para anak-anak ini melanggar peraturan saat menggunakan jalan raya, baik dari kendaraan ataupun dari pengendara.
Tapi tau nggaak sih, sebenarnya banyak fakta-fakta yang harus kita ketahui sebelum berkendara di jalan (raya) maupun jalan (desa). Misalnya aja mulai dari masalah sepele. Contohnya seperti warna lampu rem yang diubah warna, itu bisa menjadi faktor utama penyebab kecelakaan terjadi. Dan yang paling sering terjadi adalah salah sein, biasanya nih para emak-emak penguasa bumi yang kaya gini (lampunya kanan, beloknya kiri).
Terus juga nih, biasanya para bomat (bocil kematian) yang asal-asalan keluar ke jalan raya sepeda motoran. Sepeda yang nggak ada lampunya, lampu rem yang hilang entah kemana juga helm yang tidak pernah dipakai. Yang paling bikin kesel sih ya knalpotnya itu, kalau knalpotnya nggak seberisik riuh air laut selatan sih nggak masalah. Tapi karena knalpot
racing ini, kakek nenek amarahnya memuncak, sampai puncak Gunung Everest. Ada juga nih masalah para sesepuh, yakni nyebrang tanpa toleh kanan toleh kiri (cuma pakai firasat)
yang bikin para pengendara bisa mossing ditempat beserta kendaraanya.
Nah, dari semua masalah itu. Bapak polres juga memberi wejangan untuk kita agar tetap mematuhi tata tertib lalu lintas, walaupun sebenarnya kita belum punya SIM. Contohnya nih kaya tetep pakai spion, helm, lampu sein, lampu utama, lampu rem sama knalpot. Bapak polres juga berharap kalau kita tetep punya adab pas dijalan. Seperti tetap menyapa para warga mulai dari anak bayi sampai sesepuh. Juga kecepatan maksimal jangan digunakan
pas di jalan desa, bisa-bisa kamu kena hantam batu besar sama lelembut di sana.
Sekian dari saya, ada kurang dan lebihnya mohon maaf. Karena saya manusia yang lahir dari perut ibu, bukan bidadari yang jatuh dari langit ke bumi.Tapi pesanku sih cuma satu. Kalau menurut kamu kepalamu kurang penting, helmnya jangan di bawa pakai tangan, mending kepalamu dipenggal aja pakai pisau mainan.